Hello ArtSonica Friends!
Fungsi Compressor
Banyak orang menyebutnya sebagai plugin yang membuat volume yang rata, padahal tidak semuanya dapat dibuat rata. Jadi pernyataan ini tidak sepenuhnya benar.
Fungsi compressor yaitu sebagai plugin yang mengatur dinamika. Dinamika adalah perbedaan antara volume pelan dan volume keras. Vokalis ketika memainkan suatu lagu pasti terdapat emosi ketika memainkannya (tinggi atau full power) atau lagu yang menuntun harus main pelan atau meledak. Perbedaan antara volume pelan dan keras di mixing menjadi sesuatu yang dilema. Inilah yang disebut sebagai dinamika. Compressor adalah alat yang mengatur dinamika tersebut agar jauh lebih stabil, tapi tidak rata.
Fungsi Equalizer
Adalah plugin yang digunakan untuk menata karakter bunyi (dimana low dan high dari suatu bunyi).
Apakah semua instrument musik dan vokal butuh compressor dan equalizer?
Jawabannya ialah.. Compressor digunakan pada saat suatu track mempunyai dinamika yang sangat lebar sehingga terjadi dilemma bagi kita (ada yang pelan, ada yang keras) ketika mixing. Kalau dinamika tidak begitu lebar, kita tidak perlu menggunakan compressor.
Biasanya ada beberapa track juga yang perlu menggunakan equalizer tapi tidak semuanya digunakan di setiap channel atau track. Lihat dari frekuensinya, bass, vokal, senar, gitar, keyboard, dll. Digunakan di bagian-bagian track yang masih ada masalahnya. Jadi tidak semua digunakan, hanya digunakan pada bagian-bagian yang penting saja (misalkan. dinamikanya masih lebar).
Ada saatnya juga kita sewaktu-waktu perlu menggunakan compressor dan equalizer pada suatu bagian dari lagu atau musik kita dengan tujuan agar lebih berkarakter atau suaranya jauh lebih enak. Ada compressor atau equalizer juga yang kita gunakan bukan untuk menggunakan dinamika, tapi untuk membuat karakter. Jadi tergantung dari pemakaian dan kebutuhan kita.