Memahami Penggunaan EQ CHART Saat Mixing Lagu
24 February 2022
admin

Setiap instrument musik memiliki rentang frequency tertentu. Boosting atau Cutting menggunakan equalizer pada frequency tertentu akan menghasilkan sound yang berbeda pada setiap instrument.
Seperti apa rentang/jangkauan frequency tiap instrument?

Beberapa fundamental yang digunakan oleh para Sound Engineer adalah menggunakan EQ Chart sebagai pedoman dalam melakukan mixing pada sebuah lagu atau pertunjukan.

Fungsinya sendiri bermacam seperti memberikan karakter pada tone instrument tertentu, membuang frekuensi yang tidak diperlukan dan sebagainya.

Mau Tahu cara aplikasi dan kegunaan EQ Chart ini?! Yuk simak video berikut

Kali saya akan membahas memahami tentang EQ Chart atau Equalizer Chart. Beberapa mungkin pernah melihat tabel EQ Chart tersebut. Namun belum memahami apa fungsi dari EQ Chart ini.

Apakah EQ chart itu adalah poster atau tabel atau diagram yang menggambarkan range frequency (jarak antar frekuensi) dari banyak instrumen musik dan vokal. Jadi range frekuensi darimana sampai mana tujuannya dan dikategorikan untuk instrumen atau pun vokal. Lalu ada juga frekuensi ke not musik misalnya do=C itu hubungannya apa kemudian ada istilah-istilah dari audio seperti Rumble lalu ada Hertz dan sebagainya.

Dengan EQ chart ini membantu kita untuk mengetahui titik-titik mana saja yang penting dan membantu kalian pada saat mixing proses mixing dan menggunakan equalizer. Namun EQ chart ini jangan dianggap sebagai “kitab suci” karena jika anda search google akan ada banyak sekali EQ chart yang bervariasi sehingga tidak selalu sedemikian exact seperti ini. Anggap saja hal ini sebagai patokan dasar saja. Jika kalian sudah memahami tujuannya kalian dapat membuat sendiri EQ chart versi kalian.

Pada contoh saya memberikan Eq chart yang saya akses melalui alexiy.nl/eq_chart/ pada angka parameter diatas merupakan jangkauan frequency yang dapat didengar oleh telinga manusia 20Hz – 20.000Hz yang dibagi menjadi Tiga yaitu Low (20 – 200Hz) Mid (250 – 2000Hz) dan High (2000 – 20.000Hz) kemudian masing-masing ada “sub” nya MidHigh (pertengahan antara mid dan high) dan LowMid (pertengahan antara Mid dan Low)

Kemudian untuk tulisan Vocal, Percussion, Brass pada tampilan samping kanan adalah grup instrument. Pada percussion ada contoh pembagian seperti Kick, snare, Toms begitu pun untuk vocal ada untuk gender laki-laki dan perempuan. Pada tabel dari website tersebut tampilannya sangat interaktif pada tabel spectrum merupakan rinciannya lagi detil dari pilihan pada chart-chart tersebut.

Kembali pada contoh yang disajikan berupa vocal sebuah lagu, kemudian saya off kan untuk efek-efek vocal. Saya aktifkan plugin spectrum meter pada DAW Studio One yang berfungsi menampilkan frekuensi dari track yang kita pasang pada plugin spectrum meter. Hal ini berlaku pada DAW manapun bahwa Plugin untuk menampilkan frekuensi dapat ditemukan spectrum meter nya.

Pada contoh yang di sajikan berupa vocal laki-laki dan dapat kita lihat pada EQ chart kembali untuk vocal laki-laki ada 3 warna untuk vocal pria biasanya dari 100Hz – 16.000Hz dan terbagi menjadi tiga bagian (kategori Low, Mid dan High nya) untuk 100Hz – 1000Hz berwarna padatabel adalah merah sering dinamakan sebagai fundamental frequency yaitu frekuensi utama. Jika kita bernyanyi maka frekuensi nya ada diantara fundamental frequency tersebut. Kalian dapat search pada google dengan hint seperti Frequency To Note saya memilih pages.mtu.edu dari web tersebut terlihat untuk Note A4 standarnya adalah 440 Hz

Misalkan saya bernyanyi pada Nada C misal C4 (nada tengah) dapat dilihat bahwa nilai nya adalah 261.63 Hz. Atau saat kita men tuning gitar di A4 dapat kita lihat nilainya 440 Hz. sehingga dapat disimpulkan bahwa frekuensi memang sangat identik dengan not. Seperti itulah cara membaca tabel Equalizer Chart.

Jika kita kembali pada Vokal. Di EQ chart vokal pria adalah 100 – 1000Hz jika kita melihat tabel maka ada pada rentang chord G2 ( 98Hz) sampai B5 (987.77) berarti sekitar tiga oktaf lebih untuk not yang dominan (Fundamental Frequency)

Berikutnya untuk yang warna kuning (1000 – 8000Hz) dinamakan Harmonic. Apa yang dimaksud dengan harmonic/overtone. Harmonic adalah suatu nada yang keluar secara bersamaan saat Fundamental frequency bersuara. Jadi saat warna merah tersebut mengeluarkan not dia mengeluarkan not-not lainnya yang berfrekuensi di 1000 – 8000Hz karena variabel lain seperti struktur bentuk tenggorokan seorang vokalis atau pita suaranya, bentuk giginya. Jika untuk alat musik seperti jenis kayu nya, tahun kayunya, ukuran kayunya, ketebalannya.

Kita bisa uji satu not saat suara berlangsung dengan spectrum meter, kita dapat lihat pada grafik tertinggi merupakan not yang dominan pada contoh vokal yang tertangkap adalah di G2 (90 – 202Hz).hal tersebut lah yang membuat kita menjadi mengenal karakter tiap-tiap vokalis yang kita kenal dengan istilah timbre.

Setelah kita mengetahui vokal suara berdasarkan contoh kita kurangi dengan equalizer di frekuensi 100 – 1000hz (fundamental frequency) artinya kalian mengurangi frekuensi fundamentalnya yang paling kuat amplitude nya atau volumenya, sebaliknya jika kalian setting overtone nya yang kalian kurangi, misalnya suara gitar menutupi gitar. Misal gitar bermain di not E sedangkan vokalis bernyanyi di not A. not E dan A tidak bertabrakan namun begitu keduanya bunyi bersamaan suara vokal bisa “kalah” dengan gitarnya mengapa demikian?. Ternyata harmonik nya (overtone) dari gitar menutupi suara vokal demikian salah satu contoh yang mengganggu saat proses mixing. Dan dengan bantuan chart ini kita menjadi tahu mana yang harus kita kurangi frekuensinya mana yang harus kita tambahkan frekuensinya.

Share Artikel Ini

Share on facebook
Share on whatsapp
Share on telegram

ARTIKEL LAINNYA