VST2 vs VST3, Mana Yang TERBAIK?
24 February 2022
admin

Halo ArtSonica Friends,

Para sobat Audio pasti sudah sering mendengar apa itu VST atau Virtual Studio Technology?!. VST adalah SDK (Software Development Kit) untuk mengembangkan plugin audio. Dalam sejarah nya VST ini pertama kali diluncurkan oleh perusahaan Steinberg sebagai untuk menggantikan peran alat instrument saat melakukan rekaman.

Inovasi ini sangat memudahkan para pelaku “dapur rekaman” dalam hal meminimalisir budget pembelian alat atau instrument, juga memberikan efisiensi waktu pengerjaan rekaman atau recording.

Dalam penjelasan Agus Hardiman “pada tahun 2000, saya menggunakan DAW Cakewalk, lalu saat 2002-2003 saya melihat ada DAW yang bisa virtual instrument yang pada saat itu masih terlihat unik, pada saat itu Cakewalk sendiri masih mengandalkan SoundFont atau sampling dari soundcard, sehingga VST ini adalah instrument inovasi masa depan”

Dan VST sendiri saat ini sudah Top of Mind Brand, menjadi sesuatu yang general karena sudah melekat bagi para pengguna audio rekaman. Dalam sejarahnya VST2 dirilis oleh Steinberg 25 tahun yang lalu pada tahun 1996, kemudian pada 2013 Steinberg kembali meluncurkan VST3 dengan beberapa Fitur yang telah diperbarui.

Sebagaimana dijelaskan dalam situsnya Steinberg, beberapa diantaranya adalah Improved performance yaitu performa plugin terhadap CPU komputer lebih baik,

Multiple Dynamic I/Os yaitu Plugin VST3 tidak lagi terbatas pada sejumlah input dan output. Konfigurasi I / O VST3 dapat secara dinamis beradaptasi dengan konfigurasi saluran tempat mereka dimasukkan, yang berarti bahwa plugin VST3 apa pun dapat memiliki kemampuan surround dengan pemrosesan multi-saluran yang sebenarnya. Misalnya, semua plugin VST3 baru di Nuendo 4 dapat bekerja dalam mode stereo saat dimasukkan ke saluran stereo, tetapi beralih ke 6 saluran saat dimasukkan ke saluran 5.1. Setiap saluran audio diproses secara independen.

Activating/Deactivating busses yaitu, VST3 menawarkan kemungkinan untuk menonaktifkan bus yang tidak digunakan setelah memuat dan bahkan mengaktifkannya kembali saat diperlukan. Ini membersihkan mixer dan selanjutnya membantu mengurangi beban CPU.

Resizeable Edit Windows yaitu Plugin view atau tampilan plugin bisa dimodifikasi ukuran tampilannya
Sample Accurate Automation, pada VST3 juga memiliki fitur Automation yang jauh lebih baik dengan akurasi sampel sepenuhnya akurat dan cepat.

Logical Parameter Organization, pada VST3, plugin ditampilkan lebih terstruktur dan dikelompokkan ke dalam beberapa bagian seperti Kategori Efek Distortion terdiri dari Plugin apa, dsb.

Audio Input for VST Instrument, Virtual Instrument memilki input audio biasanya adalah MIDI namun bisa menerima output audio dari track lain missal dari focoder, dsb.

Mengutip Artikel dari situs www.sweetwater.com yang ditulis oleh Craig Anderton seorang Konsultan dan penulis dibidang Audio mengatakan :
“ MYTH: VST3 plug-ins are more efficient??
VST is an interface specification of how a plug-in communicates with a host, so the plug-in efficiency depends on the plug-in, not on the VST spec. Both VST 2.4 and VST3 plug-ins have a common code base, and virtually all of a plug-in’s internal code is identical — move along, there’s nothing to see here.”

“MYTH: VST3 plug-ins are not more efficient??
The plug-ins aren’t, but running them may be because they can be turned off when no data is coming in. This is not unique to VST3; developers have been able to implement this using older technologies. However, VST3 presents a standardized method, which works as long as both the host (see fig. 1) and plug-in manufacturer implement it. (Like MIDI, manufacturers can choose what to support of the VST3 spec — for example, just because a keyboard supports MIDI doesn’t mean it implements polyphonic aftertouch.)”

Agus Hardiman menjelaskan, saat ini dunia audio hampir semua DAW menggunakan teknologi VST3, dimana nantinya seluruh DAW tidak lagi men-support VST2 dikarenakan teknologi ini sudah berusia 25 tahun lebih. Namun beliau menjelaskan pada akhirnya yang paling penting adalah mengoptimalkan apa yang kita miliki untuk berkarya dan bermanfaat.

Share Artikel Ini

Share on facebook
Share on whatsapp
Share on telegram

ARTIKEL LAINNYA