Kali ini akan membahas bagaimana cara membuat vocal cowo menjadi “gurih dan renyah”.
Biasanya karakter cowo vokalnya cenderung mid-low, rendah dan kurang “gurih”. Untuk kalian yang punya vokalis cowo yang “cempreng” maka tidak perlu mengikuti tips ini, karena khusus untuk cowo yang memiliki karakter vocal yang “berat”.
Kali ini menggunakan Cubase Pro 11 untuk mixing, namun perlu diingat prinsip mixing dimanapun selalu sama, jadi jangan menghapalkan penggunaan plugin, angka-angka pada setting plugin tersebut namun pahami poin dari prinsip mixingnya sehingga bisa diterapkan di semua DAW (Digital Audio Workstation).
Definisi gurih disini diibaratkan sepotong ayam yang digoreng secara crispy yang memiliki rasa gurih, jika dalam audio berarti frekuensi “high” nya ada, namun bukan sekedar ada namun hasilnya harus enak.
Dalam video tutorial Agus Hardiman menggunakan dua microphone, yaitu jenis condensor dan dynamic. Pengambilan suara nyanyian tidak dua kali take, namun cukup sekali dengan mengaktifkan dua microphone, mengapa demikian? Karena karakter suatu vocal itu terkadang tidak dapat tercapture dengan baik jika hanya menggunakan satu microphone. Sehingga digunakan dua jenis yang berbeda dengan tujuan agar suara mid – high nya dapat terpenuhi dengan mic Condensor lalu untuk suara mid – low nya tercapture dengan mic dynamic.
Dengan dua mic ini, kita terlebih dahulu cek phase nya dengan cara klik button setting pada DAW (Cubase Pro 11) pastikan ketika dibalik suaranya berubah menjadi tipis yang menandakan hal tersebut sudah maksimal. Hal ini penting mengingat sebelum dilakukan mixing kita harus memastikan data mentah kita sudah maksimal.
Dua mic ini digabungkan dalam satu “Bus” (lead vocal bus) atau group, kemudian pada bus tersebut menggunakan vocal rider yang bertujuan menstabilkan volume sebelum di compress. Vocal rider adalah generide automation yaitu meng adjust volume saat nyanyian/lagu berjalan untuk di adjust volumenya.
Kunci penggunaannya adalah membuat target pada panel dari plugin vocal rider sehingga ketika suara vocal yang terlalu berlebihan atau keras akan di manupulatif oleh vocal rider. Mengapa haru meng-automation sebelum dilakukan compress. Karena kalau compressor itu mengcompress bunyi vocal yang masih ekstrem dinamika akan menjadikan bunyi yang tidak seragam jika tidak di automation terlebih dahulu.
Berikutnya kita harus menambahkan sebuah plugin yang dapat membuat karakter “gurih” pada vocal tersebut. Dalam hal ini menggunakan WAVES compressor CLA-76. Kita harus mengetes sebelum dan sesudah dalam penggunaan plugin ini pada volume yang sama untuk menilai perubahan karakter tersebut, penggunaan untuk lagu seperti pop atau ballad saya menggunakan rasio 8:1, jika lagu rock mungkin di rasio 12:1 atau lebih.
Berikutnya lagi saya menambahkan plugin EQ, biasanya menggunakan emulasi plugin pada analog jaman dulu sehingga kaya akan harmonic. Saya menggunakan WAVES VAQ 4 stereo. Jika tujuan ingin membuat vocal yang “crispy” kita harus menambahkan frequency high yang kaya harmonis saya menambahkan frekuensi high di 9db. Trik nya dibuat secara ekstrim dulu kemudian di turunkan pelan-pelan untuk mengetahui perubahannya.
Kemudian untuk vocal dengan pengucapaan “EES” yang tidak berlebihan, digunakan plugin DeEsser dan mengubah vocal di setiap pengucapan “S” menjadi lebih stabil. Dengan memilih preset pada plugin tersebut pada male EES
Dan untuk lagu pop tentunya harus mendapatkan ambience atau gema, yang didapatkan dengan dua Plugin Reverb yaitu Trueverb dari WAVES AUDIO dengan mencari karakter plate. Dan menggunakan preset pada plugin dengan memilih level medium. Pada proses ini akan terdengar suara vocal akan “termakan” dengan efek reverb. Namun tidak apa-apa karena tujuan disini adalah mendapatkan ambience yang enak di dengar.
Untuk mensiasatinya ambience tadi plugin reverb berikutnya menggunaka Reverb dari wave studio. Di preset kembali dan memilih bigwarm plate. Jika masih “termakan” suara vokalnya saya mensiasatinya dengan parallel compression. Dan menggunakan pluggin kembali CLA-3A dari waves audio.